Efek Ekonomi Mikro di Tengah Wabah Covid-19
Hampir 2 bulan berjalan wabah
Covid-19 melanda Kota Lumajang khususnya serta Indonesia umumnya sudah sangat
dirasa, khususnya dari sisi pendapatan masyarakat. Baik sebagai buruh tani, petani,
pekebun hingga pelaku usaha di sektor
Ekonomi mikro.
Seperti penuturan Emiliya
pemilik usaha konveksi di desa kandangtepus kec senduro ini, omsetnya sangat
turun drastis dua bulan terakhir ini. Banyak pesanan yang dicansel bahkan
dibatalkan karena relasi kesulitan keuangan akibat wabah ini. Banyak relasi
kami dari lembaga pendidikan negeri maupun swasta yang untuk sementara
meliburkan muridnya, jadi berbagai
pesanan di tangguhkan lebih dulu, baik untuk order lama apalagi yang mau
pesan baru, kata Emiliya dengan wajah lesu. Untuk sementara saya meliburkan
sebagian pekerja sambil menunggu perkembangan lebih lanjut.
Begitu juga penuturan ibu
Ngatemi seorang petani sayur sangat terasa sekali perubahan harga sayuran,
dikarenakan pedagang mengatakan kalo kondisi pasar agak sepi, untungnya selain
bertani saya masih punya usaha sapi perah yang bisa menopang Ekonomi keluarga, kata
ibu Ngatemi sambil memungut jagung hasil panen disela-sela tanaman sayurannya.
Begitu pula penuturan Ribut
pedagang sayur warga dusun Mulyorejo, Desa Kandangtepus, bila kondisi sekarang
agak sulit karena pasar agak sepi,yang sebelumnya pasar itu ramai. Namun
sekarang sangatlah membingungkan. Kemarin lusa sayur kobis yang saya bawa ke
pasar satu mobil harus kembali saya bawa pulang karena pedagang dipasar tidak
mau beli. Kalaulah kentang masih bisa saya timbun/simpan beberapa hari, namun
kalau sayur kobis ya busuk. Kalau
kondisinya seperti ini terus terang ya
kesulitan saya untuk mengangsur di bank, karena memang modal yang saya pakai
adalah modal pinjaman bank,kata Ribut sambil merapikan dagangannya.
Begitulah sebagian besar
keluh kesah masyarakat apapun pekerjaannya,namun harapanya semoga pemerintah
lebih serius merespons instruksi Bpk. Presiden
Jokowi agar perbankan baik milik pemerintah maupun swasta untuk
memberikan kelonggaran bayar angsuran sebagai dampak Covid-19 yang melanda
negeri ini, kata Kangsan dari MP 3 (Masyarakat peduli pendidikan &
pariwisata).
Dikarenakan masih banyak
nasabah dari berbagai bank baik milik pemerintah maupun swasta yang mengeluh
karena masih banyak pihak bank yang masih mengesampingkan himbauan tersebut. Jadi
sangatlah tidak relevan bila pihak bank memasukkan kondite panismen para kreditur yang tidak bisa
mengangsur, akibat dampak wabah sekala nasional. Apalagi hal itu akan bertentangan dengan instruksi Bpk Presiden, lanjut
Kangsan.
(Kang San)
0 Response to "Efek Ekonomi Mikro di Tengah Wabah Covid-19"
Post a Comment